MEMAHAMI PERILAKU KONSUMEN


19 Mei 2022/heni susilowati, s. e. m. m/Informasi/6763 View

Perilaku konsumen merupakan ilmu yang mempelajari tentang konsumen dan bagaimana manusia mau melakukan pembelian. Timbulnya perilaku konsumen akibat adanya kendala keterbatasan pendapatan di satu sisi, dan adanya keinginan untuk mengkonsumsi barang dan jasa sebanyak-banyaknya agar diperoleh kepuasan yang maksimal di sisi lainnya. Setiap konsumen secara personal memiliki selera yang cenderung berubah-ubah, mereka memiliki penilaian dan pertimbangan tersendiri dalam memilih produk yang dibutuhkan. Pendapat Kotler dan Keller 2008, menjelaskan bahwa perilaku konsumen adalah sebuah studi yang mempelajari individu, kelompok, maupun  organisasi dalam memilih, membeli, menggunakan, dan mengevaluasi produk untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Jadi, perilaku konsumen merupakan sebuah proses panjang yang dilalui oleh konsumen dalam menerima, menggunakan, membeli, dan menentukan produk. Sehingga produsen bisa paham apa yang mereka pertimbangkan sebelum berbelanja. 

Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen:

  1. Sosial

Faktor sosial cakupannya dari status sosial konsumen sendiri sampai kondisi lingkungan sosial dimana konsumen tinggal. Semakin tinggi status sosialnya, maka semakin sedikit pertimbangan dalam menentukan produk yang akan dibeli. Contoh sederhana orang kaya tidak akan ragu membeli makan yang seporsinya Rp 100.000. Sementara orang yang kondisi keuangannya belum bagus, memilih membeli makan yang seporsinya Rp 10,000 saja. 

  1. Budaya

Faktor budaya yang mencakup agama, ras, adat, dan juga stratifikasi sosial. Latar belakang budaya seorang konsumen akan mempengaruhi perilaku atau sikap mereka terhadap penawaran suatu produk. Misalnya masyarakat yang beragama Islam menunjukan sikap positif saat ditawarkan produk hijab. Berbeda dengan non Islam, misalnya Kristen berhubung dalam agamanya tidak diwajibkan untuk berhijab maka mereka tidak akan tertarik pada produk hijab.

  1. Pribadi 

Faktor pribadi cakupannya juga luas, dari aspek demografis yang mencakup usia, jenis kelamin, jumlah pendapatan, pola pikir pada kebutuhan, dan lain sebagainya. Misalnya kaum Adam dikenal tidak suka belanja namun sekalinya belanja bisa menghabiskan banyak uang. Sementara wanita, cenderung doyan belanja dan susah mengontrol keinginannya jika ada uang. 

  1. Psikologis 

Faktor kondisi psikologis dapat berupa gaya hidup, jadi seseorang yang punya gaya hidup hedon tentu lebih mudah belanja. Apapun produk yang ditawarkan jika dirasa menarik, bisa dinilai menguntungkan untuk dimiliki. maka berapapun harganya pasti dibeli. 

Manfaat Mempelajari Perilaku Konsumen

  1. Membantu Mempertahankan Konsumen 

Perilaku konsumen yang dipahami dengan baik membantu penjual mempertahankan konsumen. Jika konsumen merasa suka dengan produk yang dijual maka mereka bisa order kembali di lain waktu. 

  1. Paham Keinginan dan Kebutuhan Masing-Masing Konsumen 

Saat sudah paham tentang ilmu perilaku konsumen maka saat melakukan promosi tidak akan kaget bertemu banyak karakter konsumen yang berbeda-beda. Sehingga saat ada penolakan tidak ada perasaan rendah diri. 

  1. Merancang Program Pemasaran yang Lebih Sesuai

Proses memahami perilaku konsumen biasanya dengan sistem learning by doing. Jadi, pemasaran langsung dilakukan sambil mempelajari perilaku konsumen tersebut seperti apa.

4. Membantu Memprediksi Tren 

Belajar perilaku konsumen juga bisa membantu memprediksi tren pasar. Misalnya saja punya target pasar anak muda dan menjual produk fashion. Maka bisa mengamati perubahan tren fashion yang disukai target pasar. 

5. Meningkatkan Daya Saing 

Mempelajari perilaku konsumen membantu penjual paham ekspektasi konsumen sehingga bisa menyediakan produk yang mereka sukai dan butuhkan. Hal ini bisa meningkatkan daya saing, agar tidak lagi khawatir dengan kompetitor.

6. Meningkatkan Kualitas Layanan 

Konsumen tentu memerlukan layanan yang berbeda-beda, ada yang suka ditawarkan produk secara langsung ada juga yang lebih suka basa-basi di awal. Jika sudah paham perilakunya, maka bisa menyediakan layanan yang sesuai. Hal ini bisa mendorong meningkatkan kualitas layanan menjadi lebih baik. 

Perilaku konsumen sifatnya dinamis, dan tidak bisa dipukul rata. Mempelajari teori perilaku konsumen tentu penting bagi seorang marketer atau tenaga pemasaran atau bagi seorang pebisnis. Sehingga bisa melakukan kegiatan promosi secara efektif dan efisien. (HNS)

Kategori Berita
berita(16)
Informasi(30)